CARA KERJA PIKIRAN versi MAHABARATA

Manusia diberi keunggulan dibandingkan dengan makluk lain di bumi ini bisa dilihat dari volume otaknya. Kalau kita ke Museum Sangiran, dapat kita temukan bahwa pithecantrhopus erectus, yang di sebut sebut sebagai missing link_ jembatan antara manusia purba ke manusia modern, mempunyai  volume otak lebih kecil bila dibandingkan dengan manusia modern, seperti kita sekarang ini.

Volume otak manusia tentu berbanding lurus dengan pemikirannya. Otak merupakan hardware sedangkan pemikiran adalah software-nya. Bicara mengenai pemikiran dapat dirunut dari jaman Plato, filsuf Yunani atau bahkan sebelum itu, jaman Pharaoh di Mesir, sudah mulai coba diungkap. Sampai sekarang manusia masih terus berusaha keras untuk membuka rahasia pikiran. Walaupun pikiran itu di dalam diri manusia itu sendiri, tetapi kebanyakan dari kita tidak paham bagaimana kerja pikiran itu.

Dalam catatan serial Mahabarata mengenai cara kerja pikiran juga sudah diuangkap. Dalam lakon belajar memanah, diceritakan bahwa Bambang Ekoloyo, dari Parang gelung mempunyai kemampuan memanah diatas Harjuno. Dalam lomba memanah rambut, Bambang Ekoloyo mampu membelah rambut menjadi dua, sedangkan harjuno hanya mampu mematahkan rambut.

Padahal dalam masyarakat Harjuno, murid pandito Druno, satu satunya murid  yang dikenal tidak ada tandingnya dalam olah memanah. Tetapi, kenapa Muncul sosok baru yang lebih dahsyat, Bambang Ekoloyo, yang mengaku juga berguru pada pandito Druno. Dan berita ini membuat kemarahan Harjuno, yang merasa ditipu oleh pandito Druno, sebagai murid seorang diri.

Akhirnya  pandito Druno mendatangi Bambang Ekoloyo di tempat latihan memanah, dan menanyakan tentang kebenaran cerita itu. Sesampainya di tempat pelatihan, pandito Druno terkejut melihat Patung dirinya berada disana. Bambang Ekoloyo bercerita, biarpun hanya patung tetapi di dalam pikirannya pandito Druno adalah gurunya.

Melalui cerita ini orang jaman dahulu memberikan pelajaran pada kita tentang bagaimana sebenarnya pikiran itu bekerja. Pikiran bekerja melalui gambar bukan kata kata. Pikiran  Bambang Ekoloyo membuat penggambaran  Patung pandito Druno, dan dianggapnya sebagai realitas. Akhirnya dapat dipahami mengapa Bambang Ekoloyo mempunyai kemampuan memanah sebanding dengan harjuno.

Kalau saya menulis kata, ” candi Borobudur,” apa yang ada difikiran anda,….pastilah gambar candi borobudur. Jadi memasukkan data ke dalam pikiran lebih mudah dengan gambar dari pada dengan wejangan atau kata kata.

@YudiKristianto | CEO @SIH_Tour | yudikristianto@hotmail.com